Pewarta: Jaka I Editor: Ct80 I Jum’at (14/02)
BERITA PEMERINTAH
JAKARTA-swaraproletar.com-Anggota Dewan Pembina Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak turut merespon kehadiran ‘Raja Kecil’ dalam pidato Prabowo Subianto.
Ia bahkan terus menulis bahwa ada upaya untuk menjegal kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampikan Dahnil dalam akun X Dahnilanzar, Selasa, (11/2/2025).
“Upaya menjegal kebijakan Presiden @prabowo oleh “raja-raja kecil” seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa,” tulis Dahnil.
Menurutnya kebijakan pemerintah dalam melakukan efisiensi anggaran banyak dijegal secara halus oleh mereka yang terganggu.
Mereka ingin kebijakan tersebut gagal atau tidak berjalan.
“Kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektifitas program Presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente. Diganggu agar gagal dll,” tambahnya.
“Memang jalan menuju perbaikan dan perubahan tidak mudah, namun saya yakin masih banyak birokrat yang ingin perbaikan.”
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengatakan ada pihak-pihak yang melawannya dalam melakukan penghematan pengeluaran pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto menyinggung raja kecil dalam birokrasi pemerintahannya saat membuka acara Kongres Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).
Dalam pidato yang penuh semangat itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas mengenai penghematan anggaran dan efisiensi birokrasi.
Di tengah sorakan dan tepuk tangan dari para pendukungnya, Prabowo menekankan bahwa rakyat Indonesia sudah tidak bisa lagi dibohongi.
“Saya melakukan penghematan. Saya ingin menghentikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, yang mubazir, dan yang hanya alasan untuk mencuri. Saya ingin semuanya dibersihkan,” tegas Prabowo.
Prabowo mengakui adanya perlawanan dalam birokrasi dari pihak yang merasa kebal hukum dan bertindak seperti “raja kecil.”
“Ada yang melawan saya dalam birokrasi. Ada yang merasa kebal hukum, merasa menjadi raja kecil,” katanya.
Namun, ia tetap berkomitmen untuk menghemat uang demi kesejahteraan rakyat, terutama untuk memberi makan anak-anak dan memperbaiki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
“Saya ingin menghemat uang untuk rakyat, untuk memberi makan anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah di Indonesia. Kita punya 330.000 sekolah,” jelasnya.
Dalam upayanya untuk menghemat biaya, Prabowo menegaskan bahwa perjalanan dinas ke luar negeri harus dikurangi.
“Tidak usah keluar negeri selama 5 tahun. Kalau perlu, yang tugas belajar atau tugas negara boleh, tapi jangan yang hanya untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” katanya.
Prabowo sendiri sering keluar negeri untuk menghadiri konferensi penting sebagai kepala negara, namun beliau menekankan bahwa perjalanan tersebut dilakukan untuk kepentingan bangsa.
“Presiden Prabowo sering keluar negeri karena diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi penting untuk mengamankan kepentingan bangsa,” tambahnya.
Presiden Prabowo juga mengkritik seminar, kajian, dan diskusi kelompok yang dianggapnya tidak efektif.
Fokus utama pemerintahannya adalah mengentaskan kemiskinan absolut, membantu rakyat yang lapar, memperbaiki sekolah dan jalan yang rusak.
“Cukup seminar, cukup kajian, cukup forum group discussion (FGD). Mau diskusi apa lagi? Fokus kita adalah mengentaskan kemiskinan absolut, membantu rakyat yang lapar, memperbaiki sekolah yang rusak, dan memperbaiki jalan yang rusak,” ungkapnya
Dihadiri 7000 Peserta
Untuk diketahui, sekitar 7.000 jemaah Muslimat NU dari berbagai daerah di Indonesia menghadiri Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2/2025).
Mereka berasal dari berbagai daerah di belahan dunia, seperti di Papua hingga Inggris.
Ketua PW Muslimat NU Papua Selatan, Almaratus Sholihah, menyampaikan antusiasme jamaah Muslimat NU ini begitu besar.
Bahkan rela berangkat menempuh jarak ribuan kilometer untuk bisa bersama sama bertemu dalam kongres Muslimat NU.
“Kami dari Papua Selatan ada 35 orang yang berangkat ke sini,” ujar Almaratus.
Sumber: (SP.com)
By Redaksi: swaraproletar.id@merahmerdeka