Sekjen RUTAR Indonesia Apresiasi Kawan-kawan Aktivis dorong KPK bersih-bersih di Bengkulu

0
160
Pewarta: Amp I Editor: Ct’80 I Edisi: Rabu 12/03/2025
BERITA I DAERAH
BENGKULU-Swaraproletar.com– Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap mantan Gubernur Bengkulu, Rohidi Mersyah, bersama ajudan serta mantan Sekprop terus bergulir.
Hingga saat ini informasi yang didapat oleh Redaksi swaraproletar.com dilapangan beberapa orang anggota KPK masih berada diBengkulu guna pengembangan penyedikan.
Kasus OTT Gubernur yang viral secara Nasional karena giat KPK ini dilakukan pada detik terakhir pelaksanaan Pilkada Kepala Daerah 2024 yang lalu ini, menurut beberapa pengamat, Aktivis, Politisi dan Akademisi khususnya diProvinsi Bengkulu, kasus ini tentunya sangat menarik untuk diikuti sebab, tentunya kasus ini tidak hanya melibatkan pemain Tunggal, melainkan banyak orang.
Alasan ini tentunya masuk akal kalau kita melihatnya secara kajian dan analisa yang terjadi dilapangan saat itu, Selain OTT tangkap tangan ini dilakukan pada masa Detik akhir pelaksanaan pencoblosan yang sangat rentan untuk melakukan Money Politic, hal lain yang menjadi dasar Analisa nya adalah OTT ini terjadi pada seorang calon incumbent tentunya.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Rumah Proletar Indonesia (RUTAR Indonesia) Agus Aswandi, SP saat berada di Kantor Perwakilan RUTAR Indonesia Bengkulu kemaren Senin/10/03.
“ Saya memberikan apresiasi kepada kawan-kawan aktivis yang ngencar mendorong KPK untuk bersih-bersih di provinsi ini, saya mungkin agak lebih ekstrem sedikit, sebaiknya saudaraku kawan-kawan juga meminta KPK untuk melakukan penelusuran terhadap informasi yang santer kita dengar, yaitu gratifikasi yang di lakukan oleh seorang calon yang mau diusung oleh parpol agar bisa berkompetisi di pilkada, karna kabarnya, untuk mendapatkan rekomendasi parpol atau yang sering disebut B1 KWK itu tidak gratis, proses nya bahkan melibatkan banyak pihak, mulai dari ketua parpol tingkat kabupaten hingga ketua umum parpol ujarnya.
Tambah Agus,” KPK juga bisa masuk melalui kasus OTT Rohidin Mersyah ini. Jika ini di lakukan KPK, KPK bukan cuma bersih-bersih Provinsi Bengkulu dari korupsi, tapi bersih-bersih Indonesia dari korupsi. Jika kita uraikan, salah satu yang menyebabkan muncul nya niat kepala daerah untuk korupsi itu adalah karna mahal nya mahar untuk di usung parpol untuk berkompetisi di pilkada, sehingga ketika terpilih yang di pikirkan adalah “balik modal”. Sekali lagi, saya sangat sepakat bersih-bersih pejabat dari korupsi di Indonesia saat ini, sebab poin ini adalah poin prioritas dari komitmen Rumah Proletar Indonesia dalam membangun Indonesia yang lebih baik:, Tutupnya.
Sumber Berita: swaraproletar.com
By Redaksi: swaraproletar.com @merahmerdeka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here